Abraham Lincoln Quotes Indonesia | Apapun Dirimu Jadilah Yang Baik
Abraham Lincoln Quotes Indonesia - " whatever you are, be a good one " Apapun Dirimu Jadilah Yang Baik. Bagaimana kita memaknai kata-kata tersebut, Kata-kata yang selalu dikaitkan dengan sosok bersejarah Presiden amerika serikat ke 16 " abraham lincoln ", Dikenal sebagai seorang orator luar biasa, kata-katanya sangat menginspirasi Karena pelajaran di dalamnya sangat bagus untuk dijalani,
Kala itu
hutton masih sangat muda dan thackeray bertanya kepadanya "hai nak, kamu ingin menjadi apa di masa
depan? " lalu hutton menjawabnya, "saya
ingin menjadi petani, pak". Thackeray menatapnya dengan sangat tenang dan
bertanya lagi, mengapa dia ingin menjadi
petani. Hutton tidak memberikan jawaban yang berarti, tetapi thackeray kemudian
berkata, “whatever you are, try to be a good one.”
"apapun
dirimu, cobalah menjadi yang baik".
Seiring
berjalanya waktu nasihat thackeray ini menjelma sebagai Kutipan yang
menginspirasi dengan membawa nama besar abraham lincoln "whatever you are,
be good one" Kata-kata yang menunjukan kemuliaan dan akhlak " be a good one, jadilah yang baik "
menjadi pondasi pencapaian kesuksesan karir insidental
" whatever you are, apapun diri mu " Memberi kita inspirasi untuk fokus pada apa pun yang kita lakukan dengan mengedepan nilai kebaikan.
Pada umumnya
kita berpikir secara terbalik "
"apa pun yang anda lakukan, jadilah seseorang
" Seorang profesor, seorang manajer, pejabat, dan sebagainya bahkan
tanpa kita sadari atau tidak, demi ambisi menjadi seseorang, kita
terkadang melakukan tindakan yang tidak seharusnya dilakukan atau parahnya
menghalalkan segala cara.
Contoh
sederhananya mari sejenak flashback ke masa-masa sekolah ketika waktu ujian disekolah, teman kita atau
justru malah diri kita sendiri bertindak
curang dengan mencontek agar mendapatkan nilai yang bagus dan lulus.
Kita tahu
ini merupakan perbuatan yang tidak jujur, malah merugikan banyak pihak, bahkan
sangat menjengkelkan. Begitu pula dalam Dunia
kerja tradisi saling menjatuhkan
antar temanpun sudah lumrah. Terlebih lebih dalam dunia usaha tidak perlu
ditanya lagi, cara-cara kotor sudah biasa.
Ingatkah
kita dimasa kecil dulu, saat ditanya oleh guru kita, oleh orang=orang
disekeliling kita, terutama orang tua kita. Mempertanyakan harapan cita-cita
kepada kita, "nak klo sudah besar
ingin jadi apa ? “ Dengan penuh semangat, ada yang menjawab menjadi pilot,
guru, presiden, ilmuwan, dokter, insinyur, olahragawan.
Dan berbagai
macam jawaban polos yang terlontar dari mulut mungil kita. Ya... Fokusnya
selalu menjadi seseorang sebagai apa ? sebagai suatu kebanggaan demi prestisius.
Benar sekali
...realitanya menjadi seseorang akan
lebih diakui oleh kebanyakan orang, saat kita mencapainya, kemudian kembali pada
situasi yang sama. fokus untuk menjadi seseorang berikutnya. Seakan,
tidak masalah tentang apapun yang kita lakukan menjadi baik selagi kita belum
menjadi seseorang.
Coba kita
renungkan sejenak seandainya dengan
penuh rasa percaya diri, ibu kita sebagai seorang ibu rumah tangga terbaik di
dunia, dengan keterampilan memasak terbaik, membesarkan anak-anak kita dengan
cara terbaik, Pengelola pekerjaan rumah tangga sebaik mungkin, mengatur
keuangan secermat mungkin dan masih
banyak pekerjaan mulia yang harus dikerjakannya. Apakah ibu kita akan diakui sebagai seseorang
? ….. tetapi sayangnya kita sering mengabaikannya, jarang yang memperdulikan
keberadaannya dan maaf ... Mungkin tidak terlalu terlihat dan berharga di mata
dunia sekalipun, (bahkan
terkadang di mata orang-orang yang dicintainya) padahal beliau sangat tulus
melakukannya, apa karena beliau belum benar-benar menjadi " seseorang "
? Orang slalu menghormati dan menilai hanya dengan status sosial saja,
penampilan fisik belaka, mengagungkan harta kekayaan semata tanpa memperpedulikan bagaimana
proses untuk pencapaiannya.
Lalu bandingkanlah
pada karir berjenjang dalam struktur management
perusahaan, menjadi seseorang adalah
tujuan yang bergerak. Ketika kita memliki kemampuan dan kepandaian pada bidang
yang kita lakukan, yang akan mengarahkan kita untuk menjadi seseorang
(katakanlah seorang supervisor), kemudian anda dituntut harus mampu pada
tingkatan itu (yang memungkinkan akan naik menjadi serangkaian kemampuan yang
berbeda
Untuk
tingkat yang lebih tinggi), yaitu menjadi seseorang berikutnya adalah seorang
asisten manajer dan berikutnya dan berikutnya lagi, sampai kita tidak lagi
cukup baik atau kita mencapai puncak karir. Dan tergantung pada siapa kita diperbandingkan hasil pencapaian
tersebut, kesimpulan pada tingkat kemampuan yang lebih berbeda akan menentukan
apakah kita telah menjadi "seseorang"
atau "tidak". Jika kita mengakhiri karir kita sebagai pimpinan
perusahaan, direktur atau ceo lalu
apakah kita benar-benar menjadi seseorang?
Nah, jika
pembandingnya adalah dengan semua pemimpin tingkat manager yang tidak dapat
mencapai posisi pimpinan perusahaan dalam karir kita, Maka kita akan diakui
sebagai seseorang. Akan menjadi berbeda jika kita ibandingkan dengan beberapa
rekan kita yang kemudian menjadi pimpinan regional dan bahkan global, maka kita belum diakui menjadi
"seseorang" sebesar mereka.
Ambisi yang
besar agar menjadi seseorang malah cenderung mengesampingkan tugas dan tanggung
jawab utama kita sebagai pimpinan
Apakah kita
baik pada apa yang kita lakukan? Apakah kita telah menciptakan tim pemimpin
masa depan yang luar biasa ? Mendorong budaya kerja yang tepat di tim kita, menambah nilai bisnis, dan mendorong hasil pencapaian yang luar biasa
?
Jika kita memfokuskan energi dan waktu kita untuk menjadi baik pada apa yang kita lakukan, kita akan menjadi lebih baik terlepas apakah kita menjadi "seseorang" atau "tidak". Jika kita menjadi seseorang di sepanjang perjalanan hidup kita, Itu hebat tapi hanyalah insidental tidak abadi. Walaupun sama sekali tidak menjadi seseorang sekalipun, itu bukan fokus kita.
Jangan pernah kita memandang sebelah mata pekerjaan seseorang karena kita merasa lebih tinggi, semua jenis pekerjaan apapun adalah mulia Yang membedakan hanyalah tugas dan tanggungjawab seseorang, apakah itu cleaning service, tukang sapu, manajer, pengusaha, pedagang pasar, pejabat, presiden semua adalah sama. Ibarat satu kesatuan dalam bagian-bagian tubuh kita, apakah kita mau kehilangan salah satu bagiannya untuk tidak bekerja ? Tentu saja tidak, bukan ?! Karena ini merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi.
Mulai dari
niat yang baik lakukan dari hal kecil akan lebih baik dari pada tidak sama
sekali, jika kita berbuat baik secara tulus penuh suka cita dalam apa yang kita
kerjakan Dan terus menjadi lebih baik, menjadi lebih baik lagi, kesuksesan akan menemukan kita.
Jadi, menjadi
baik dalam apa yang kita kerjakan bukan
berarti tidak boleh berambisi. Ambisi boleh dan sah-sah saja karena melalui ambisi kita memilik penggerak motivasi.
Ini hanya
masalah apa yang menjadi fokus prioritas pilihan kita , menjadi seseorang karena keegoisan diri atau menjadi
seseorang yang memiliki nilai manfaat bagi orang lain.
Awalilah
dengan mencintai pekerjaan kita terlebih dahulu, tanamkan rasa tannggung jawab
disetiap pekerjaan kita, kepedulian
dengan sekitar, kepedulian dengan sesame.
Jadi, apa pun yang kita lakukan dalam
hidup atau karier yang kita miliki, lakukan
dengan baik. Pelajari lebih lanjut
tentangnya dan dapatkan pengetahuan yang mendalam tentangnya.
Yang
terpenting adalah bagaimana pengalaman kita di bidang itu, dan
bukan hanya pemahaman ikhtisar tentangnya. Karena kita hanya dapat menemukan
sesuatu yang hebat berdasarkan pengetahuan yang kita miliki di bidang kita, kita semua membutuhkan hal-hal yang
berkualitas. Maka dari itu jadikan diri kita berkualitas. Lupakan perkataan
orang-0rang yang akan menghambat kita, jadikanlah cambuk dan lakukan apa pun
yang kita sukai.
Melakukannya akan membantu kita untuk fokus dan mengeluarkan yang terbaik dari diri kita.
Teruslah
bekerja dengan baik, teruslah menjadi lebih baik dalam apa yang kita lakukan, Hasil
akan mengikuti, mungkin juga tidak. Tapi satu hal yang pasti yaitu amal baik
kita akan selalu ada.
Apapun
dirimu, jadilah yang baik !
Whatever you are, be good one
Tidak ada komentar:
Posting Komentar